Pengaruh cloud computing pada bisnis. Cloud computing adalah teknologi informasi yang memungkinkan akses ke berbagai sumber daya dan pelayanan sistem yang dapat dikonfigurasi dan cepat disediakan dengan upaya manajemen minimal, melalui Internet. Hal ini menggunakan jaringan server jarak jauh yang dihosting di Internet untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data.
Layanan komputasi yang diberikan adalah server, penyimpanan, basis data, jaringan, perangkat lunak, analitik, dan lainnya. Perusahaan yang menawarkan layanan komputasi ini disebut penyedia cloud dan biasanya mengenakan biaya berdasarkan penggunaan.
Pengaruh cloud computing pada bisnis. Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk fokus pada bisnis inti mereka daripada menghabiskan sumber daya pada infrastruktur dan pemeliharaan komputer. Dapat meminimalkan biaya infrastruktur TI di muka. Membuat aplikasi mereka berjalan lebih cepat, dengan pengelolaan yang lebih baik dan lebih sedikit pemeliharaan. Manager TI dapat menyesuaikan sumber daya untuk memenuhi permintaan bisnis yang fluktuatif dan waktu tertentu . Cloud computing memungkinkan bisnis untuk mengakses informasi mereka secara virtual, menciptakan cara yang fleksibel dan global untuk mengakses data di mana saja dan kapan saja.
Pada 1999, Salesforce.com menjadi pencetus pertama aplikasi perusahaan yang dijalankan melalui internet. Diikuti oleh Amazon Web Services di tahun 2006 yang menggunakan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2). Di tahun 2009, Google mulai menawarkan aplikasi berbasis browser melalui Google Apps, yang salah satunya adalah Google Docs.
Karakteristik Cloud Computing berdasarkan National Institute of Standards and Technology (NIST)
- Broad network access – kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses melalui standar mekanisme seperti
penggunaan telepon selular, laptop, PDA - On-demand self-service – pengguna dapat memesan dan
mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan sebuah portal web dan manajemen antar muka - Rapid elasticity – kemampuan dapat dengan cepat dan elastis
ditetapkan - Measured service – sistem secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif)
- Resource pooling – penyatuan sumber daya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multipenyewa. Dengan sumber daya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan
ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen.
Ada 3 Jenis layanan cloud computing, yakni :
- Infrastructure sebagai layanan (IaaS). Kita menyewa infrastruktur TI — server dan mesin virtual (VM), penyimpanan, jaringan, sistem operasi — dari penyedia cloud.
- Platform sebagai layanan (PaaS). Memudahkan pengembang untuk membuat web atau aplikasi seluler dengan cepat, tanpa perlu khawatir tentang infrastruktur dan basis data yang diperlukan untuk pengembangan.
- Perangkat lunak sebagai layanan (SaaS). Ini adalah metode untuk mengirimkan aplikasi melalui Internet sesuai permintaan dan biasanya berdasarkan langganan. Penyedia cloud mengelola aplikasi dan pemeliharaannya.
Pengaruh cloud computing pada bisnis. Menurut informasi dari Synergy Research Group, untuk pasar public cloud sendiri saat ini dikuasai oleh Amazon Web Serices dengan pasar global sebesar 34%. Disusul Microsoft Azure yang menguasai pasar sebesar 11%. Sedangkan Google Cloud menguasai pasar sebesar 5%.
Kevin Samuelson, Chief Financial Officer di Infor,
Pengaruh cloud computing pada bisnis. mengatakan bahwa tiga atau empat tahun lalu, saya pergi ke Eropa dan semua orang di sana sangat takut dengan cloud, karena merasa datanya bisa dilihat orang lain. Tapi sekarang, orang menganggap dengan berpindah ke cloud justru keamanan data akan lebih bagus. Para CFO sudah memahami manfaat cloud terutama dari sisi biaya yang cenderung lebih rendah. Disampaikan pada acara ASEAN-ANZ Executive Summit 2018 di Singapura.
Gilarsi W. Setijono, Presiden Direktur PT Pos Indonesia,
Pengaruh cloud computing pada bisnis. sehubungan dengan proses sortir paket mengatakan bahwa di sisi collecting, kami sedang membuat interactive model antara kurir dengan cloud, dimana seller akan mentrigger kebutuhan. Kemudian cloud memroses dan menginformasikan kepada agen, kantor pos, atau tenaga pick up terdekat untuk melakukan collecting sampai dengan delivery. Dengan cloud maka perubahan kecepatannya akan sangat signifikan.
Keuntungan Cloud Computing Bagi Bisnis
- Efektifitas Biaya. Perusahaan tidak perlu menginvestasikan uang dan waktu untuk memiliki server sendiri. Biaya pemeliharaan, pembaharuan software, manajemen, dan penyimpanan data lebih murah. Pengguna dapat menyesuaikan kebutuhan dalam layanan sehingga biaya yang dikeluarkan untuk operasional dapat berkurang.
- Skala dan Kecepatan. Tidak diperlukan mengatur hardware secara manual. Tergantung kebutuhan, pengguna dapat mempercepat atau memperlambat prosesnya.
- Stabilitas dan Kemampuan Sistem yang Handal. Penyedia layanan memberikan jaminan dalam menghadapi permasalahan mulai dari data backup, disaster recovery dan hardware yang berkualitas.
- Inovasi. Perusahaan sekarang dapat lebih fokus pada inovasi karena mereka tidak perlu mengatur sumber daya secara manual. Cloud Computing menghasilkan pengembangan yang lebih cepat untuk fase percobaan.
- Lokasi. Area cabang dengan pengeluaran yang rendah dapat menggunakan layanan Cloud ini dan menikmati kelebihannya. Memiliki server virtual dapat membantu perusahaan dalam menanggulangi bencana.
- Tidak Terbatas Tempat dan Waktu. Dengan menggunakan cloud computing, semua orang di perusahaan dapat mengakses database di manapun, dengan perangkat gadget apapun tanpa perlu memikirkan keberadaan server-nya.
- Dapat Digunakan Secara Bersamaan. Cloud Computing memungkinkan akses secara bersamaan pada satu waktu, tanpa antri dalam mengakses sumber informasi
- Ruang Penyimpanan Besar. Perusahaan dapat menyewa ruang penyimpanan virtual yang lebih besar untuk menyimpan file dan data.
- Transfer Resiko. Downtime atau data hilang, dengan sebab apapun, akan menimbulkan dampak yang luar biasa bagi bisnis perusahaan. Adapun solusinya sangat rumit serta memakan biaya yang sangat besar. Cloud vendor dapat memberikan SLA (Service Level Agreement adalah Perjanjian Tingkat Layanan) antara 99.5% – 99.9%.
- Fokus terhadap bisnis. Jika suatu bisnis tidak dapat fokus terhadap core bisnisnya, maka dapat membuat mereka sulit untuk dapat menang dalam kompetisi. Saat menyerahkan urusan IT kepada vendor cloud, maka team IT dapat fokus terhadap aplikasi – aplikasi yang penting bagi bisnis perusahaan.
Produk IaaS (Infrastructure sebagai layanan)
1. Microsoft Azure
Microsoft Azure adalah salah satu kekuatan dominan di SaaS, IaaS, atau Paas. Di IaaS, pelanggan menggunakan Azure untuk menerapkan berbagai konfigurasi infrastruktur terkelola. Microsoft mempromosikan Azure dalam hal kepatuhan, analitik, pengiriman terpadu, dan banyak fleksibilitas – terutama dalam biaya.
2. Amazon Web Services (AWS)
Amazon Web Services (AWS) mudah digunakan dan memiliki banyak alat. Ini memberi pelanggan keuntungan dari fleksibilitas dan keterjangkauan, elemen yang sangat penting saat bisnis meningkat. Penawarannya mencakup seluruh spektrum Cloud. Kelemahannya dengan batasan EC2 memang dapat menghambat operasi bisnis, tergantung pada bagaimana Anda menggunakan layanan. Sumber daya mungkin dibatasi menurut wilayah, yang mungkin menyebabkan kemacetan yang tidak diinginkan.
3. Google Cloud Infrastructure
Dengan menggunakan variasi teknologi, Google Cloud Infrastructure bertujuan untuk membangun keamanan melalui lapisan yang mendalam. Perusahaan ini memiliki salah satu tulang punggung jaringan terbesar, menghubungkan dengan mulus pusat data mereka yang tersebar di seluruh dunia. Pada dasarnya, ia memiliki Cloud sendiri dalam skala global – sesuatu yang patut dibanggakan.
4. IBM Cloud
IBM Cloud adalah salah satu penyedia Cloud teratas mencakup seluruh spektrum. Produk lengkapnya mencakup segmen IaaS yang komprehensif juga. Ini mencakup elemen komputasi, sumber daya jaringan, penyimpanan, dan lainnya. Bare Metal as a Service (BMaaS) memungkinkan pengguna IaaS untuk mendapatkan akses ke perangkat keras yang terletak di bawah layanan Cloud mereka.
5. Oracle Cloud Infrastructure (OCI)
Oracle Cloud Infrastructure (OCI) adalah cabang IaaS dari bisnis Cloud-nya. Melalui ini, ia menyediakan layanan terkait komputasi dan infrastruktur lainnya. Skala OCI memungkinkannya untuk memenuhi permintaan organisasi skala besar dengan mudah. Struktur IaaS mereka memungkinkan Oracle menghadirkan skalabilitas sesuai permintaan untuk beban kerja perusahaan. Ini dilakukan melalui kombinasi layanan otonom lainnya. Lalu lapisan keamanan yang terintegrasi erat jika diperlukan.
6. Digital Ocean (DO)
Meskipun Digital Ocean (DO) berfokus pada area web hosting dan penyebaran aplikasi web, itu tetap merupakan contoh yang baik dari penyedia IaaS khusus. DO menawarkan kepada pengguna alokasi sedikit demi sedikit dari berbagai sumber daya infrastruktur yang dapat mereka gabungkan untuk menyesuaikan Cloud dengan kebutuhan unik mereka. Platform terfokus khusus hosting seperti DO memungkinkan pengembang untuk dengan cepat membangun dan menerapkan situs dan aplikasi yang kuat. Ini dapat dijalankan tanpa batas waktu atau dijual dengan cepat untuk mendapatkan keuntungan.
7. ServerCentral
ServerCentral menyediakan infrastruktur komputasi, tetapi tidak hanya di tingkat IaaS. Faktanya, mereka melewati Cloud dan juga menyertakan infrastruktur di lokasi jika itu yang Anda butuhkan. Untuk IaaS, ServerCentral menawarkan platform hybrid dan juga bertindak sebagai konsultan AWS. Mereka juga membantu pelanggan bermigrasi dari infrastruktur tradisional ke IaaS.
8. Linode
Linode adalah contoh lain bagaimana penyedia IaaS memilih untuk fokus pada industri web hosting. Mirip Digital Ocean, tetapi Linode telah memutuskan untuk mengedepankan aspek keramahan pengguna. Memperkenalkan model penetapan harga tetap untuk IaaS mereka. Hasilnya adalah transparansi yang jauh lebih besar dalam biaya Cloud, memungkinkan bisnis untuk merencanakan dengan lebih presisi meskipun produk berpotensi elastis. Linode hadir dengan Cloud Manager yang intuitif, API yang luar biasa, dan dokumentasi untuk mendukung semuanya.
9. Alibaba Cloud
Alibaba Cloud, yang dikenal sebagai Aliyun, didirikan di Hangzhou, Cina, oleh Jack Ma sebagai anak perusahaan Alibaba Group. Ini menawarkan berbagai layanan Cloud yang mencakup IaaS. Pusat data Aliyun melayani 63 zona di seluruh dunia. Aliyun telah dipuji oleh Gartner sebagai yang ideal untuk bisnis menengah hingga besar karena kombinasi dari kelincahan dan prosesnya yang sederhana.
10. Rackspace Open Cloud
Rackspace saat ini adalah perusahaan layanan Cloud yang memiliki banyak opsi di ruang IaaS. Model mereka menyesuaikan solusi bisnis agar sesuai dengan kebutuhan bisnis dan mereka memiliki layanan pendukung yang diperlukan untuk memudahkan transisi menuju adopsi Cloud. Opsi IaaS mereka mencakup layanan virtual (baik HyperVisor dan VMware), penerapan Cloud publik dari AWS, Azure, Google, dan OpenStack, Cloud pribadi, dan bahkan server bare-metal dan Cloud hybrid. Adanya penyediaan panel kontrol yang disederhanakan melalui solusi yang dapat dikelola.
Produk PaaS (Platform sebagai layanan)
1. SAP Cloud
SAP adalah perusahaan yang sangat besar, sehingga penawarannya mencakup beberapa model layanan. Diantaranya adalah Cloud PaaS mereka yang merupakan platform bisnis terbuka. Ini dirancang untuk membantu pengembang membangun aplikasi dengan lebih mudah, menawarkan layanan yang luas dan mendalam. Platform ini juga membuka kemungkinan untuk mengintegrasikan Cloud dan aplikasi lokal serta menyediakan banyak layanan pendukung.
2. Microsoft Azure
Microsoft Azure adalah lingkungan penyebaran dan pengembangan menggunakan konsep PaaS. Karena sifatnya, Azure mampu mendukung seluruh siklus hidup pengembangan aplikasi web, mulai dari pembuatan hingga penerapan dan setelahnya. Mendukung berbagai alat, bahasa, dan kerangka kerja. Pengembang yang menggunakannya dapat mengakses lebih dari seratus layanan terkait layanan komputasi awan dari Microsoft.
3. Heroku
Heroku sekarang menjadi milik Salesforce dan merupakan contoh PaaS berdasarkan konsep container terkelola. Seperti banyak lingkungan PaaS, ini sangat mandiri dan mengintegrasikan layanan data serta ekosistemnya sendiri yang lengkap. Ia mendapatkan pengikut di kalangan penghobi dan pengembangan produksi. Heroku cukup ramah pengguna, memungkinkannya menawarkan pengalaman yang lebih efisien.
4. AWS Lambda
Sebagai bagian dari Amazon Cloud, AWS Lambda sebenarnya dimaksudkan untuk berfungsi sebagai bagian dari keseluruhan. Pengguna dapat menjalankan kode tanpa perlu menyediakan sumber daya atau pengelolaan server. Sifat Lambda membuatnya baik untuk segala jenis pengembangan – lingkungannya mampu multi-kode. Arsitektur tanpa server dan kemampuannya untuk menangani arsitektur layanan mikro dengan mudah.
5. Google App Engine
Google menawarkan App Engine mereka sebagai bagian dari ekosistem Google Cloud. Ini dimaksudkan untuk menjadi PaaS tanpa server yang sangat skalabel yang digunakan untuk penerapan cepat. Google dapat menyediakan server berkemampuan tinggi yang mampu menangani hampir semua volume kueri. Kelemahannya pada lingkungan bahasa, kekurangan alat pengembangan, ketidakmampuan untuk plug-and-play beberapa aplikasi.
6. Dokku
Dokku adalah open source dan sepenuhnya gratis. Berdasarkan teknologi kontainer dari Docker, saat ini PaaS pada dasarnya memungkinkan Anda menerapkan infrastruktur apa pun. Keuntungannya adalah peluang vendor terkunci jauh lebih rendah sehingga Anda dapat membawa model bisnis ke arah mana pun yang Anda inginkan.
7. Apprenda Cloud Platform
Apprenda menganggap dirinya lebih ke arah skala perusahaan dari pembangunan aplikasi Cloud dan industri penyebaran. Platformnya didasarkan pada Kubernetes dan memanfaatkan teknologi open source. Salah satu karakteristiknya yang menentukan adalah kemampuan untuk mendukung pengguna dalam memindahkan aplikasi dot net lama ke lingkungan PaaS.
8. Pivotal Cloud Foundry (PCF)
Pivotal Cloud Foundry (PCF) adalah distribusi open source dari platform Cloud Foundry. Membuatnya sedikit lebih ramah pengguna dan menyertakan lebih banyak fitur. PCF dapat digunakan di platform IaaS seperti vSphere. Dapat digunakan untuk penerapan dan pemeliharaan aplikasi secara cepat. Itu juga dapat menyederhanakan pembaruan aplikasi. Daya tariknya terletak pada otomatisasi dan kemudahan penggunaan di hampir semua fondasi Cloud.
9. Salesforce Lightning
Lightning adalah apa yang dianggap Salesforce sebagai generasi berikutnya dari platform mereka. Ini terpisah dari Salesforce klasik (yang merupakan SaaS) dan akan menjadi target dari semua pengembangan Salesforce di masa depan. Lightning menawarkan antarmuka pengguna yang jauh lebih baik dan memiliki peningkatan yang akan meningkatkan pengalaman pengguna bisnis serta di sisi tim TI. Dimasukkannya blok penyusun yang dapat digunakan kembali dan sistem pengiriman baru.
10. IBM Cloud Foundry
IBM Cloud memilih versi open source PaaS mereka yang telah terbukti kuat dan gesit. Namun, itu telah diuji dengan berbagai macam aplikasi dan meskipun sedikit berkinerja buruk dengan penerapan besarSalesforce, masih ditingkatkan.
Produk SaaS (Perangkat lunak sebagai layanan)
1. Salesforce
Kekuatan Salesforce terletak pada Customer RelationShip Management (CRM) dan perpindahan ke SaaS sangat signifikan. Di masa lalu, CRM mahal dan biasanya tersedia dalam skala perusahaan karena biaya dan kompleksitas implementasinya. Berkat model SaaS, Salesforce tersedia untuk siapa saja dengan harga yang menarik.
2. Slack
Slack adalah aplikasi komunikasi yang digunakan tim WHSR. Aplikasi ini tersedia secara gratis. Anda dapat menggunakannya selama yang Anda suka tanpa biaya – meskipun ada beberapa batasan. Kekuatannya terletak pada ruang kerja yang memungkinkan pengguna untuk membuatnya. Anda dapat mempartisi ruang dan mengalokasikan pengguna ke setiap ruang tersebut sesuai kebutuhan. Dapat melakukan panggilan suara dan video.
3. Dropbox
Dropbox adalah salah satu layanan penyimpanan Cloud paling populer . Melayani baik pengguna individu maupun organisasi. Perbedaan utama terletak pada alat kolaboratif yang disertakan dalam rencana bisnis. Memungkinkan Anda mengirim file, menyinkronkan dengan folder lokal, dokumen tanda air, dan banyak lagi. Pengguna bisnis dapat menunjuk administrator yang dapat menentukan izin file.
4. Zendesk
Zendesk adalah contoh penerapan SaaS yang menawarkan layanan yang agak umum, tetapi dengan opsi penyesuaian yang fantastis untuk mendukung berbagai bisnis. Apakah web hosting, toko eCommerce , atau blog komersial – Zendesk dapat memberikan dukungan untuk apa saja. Adanya bantuan pelanggan seperti telepon, email, obrolan langsung , media sosial, tiket online. Anda dapat meningkatkan layanan dengan cepat dan mudah sesuai kebutuhan.
5. HubSpot
HubSpot mirip dengan Zendesk kecuali ia memiliki kemampuan yang lebih luas untuk menjadi solusi yang lebih lengkap. Artinya ini mengintegrasikan banyak fitur. Mencakup pemasaran, CRM dan penjualan, dukungan pelanggan, sistem manajemen konten. Masing-masing dapat dibeli sebagai aplikasi mandiri. Sebagai alternatif, Anda juga dapat memilih kesepakatan paket gabungan.
6. Google G Suite
Salah satu hal yang Google lakukan dengan baik adalah menerapkan rangkaian alat bisnis berbasis SaaS. G-Suite mencakup berbagai aplikasi dan utilitas yang mempermudah kehidupan bisnis. Ini termasuk Gmail, Kalender, Hangouts, Google Drive, Spreadsheet, Dokumen, Formulir, Slide, Sites, Vault, dan beberapa aplikasi lainnya . Versi bisnis memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan versi gratis. Aplikasi ini hanya membutuhkan browser dengan koneksi Internet untuk digunakan. Tidak ada versi desktop.
7. DocuSign
Tanda tangan Anda dapat didigitalisasi. Namun perlu ada elemen keamanan. DocuSign menawarkan itu dengan platform tanda tangan elektroniknya. Ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan menggunakan tanda tangan mereka untuk kemudahan penggunaan di lokasi mana pun, kapan pun. Ini ideal untuk bisnis yang membutuhkan banyak tanda tangan. Dalam konteks itu, banyak waktu yang dapat dihemat.
8. Lumen5
SaaS telah memungkinkan harga perangkat lunak pembuatan video turun secara signifikan dan Lumen5 adalah contoh yang bagus untuk ini. Anda tidak hanya menghemat biaya aplikasi tetapi sekarang Anda dapat membuat video pada mesin spesifikasi rendah. Yang Anda butuhkan hanyalah berlangganan Lumen5 dan koneksi Internet yang cepat. Semua hal lainnya dilakukan di mesin mereka. Ini juga menggabungkan banyak fitur bagus seperti pembuatan video otomatis dan alur kerja.
9. Visme
Bagi siapa pun yang memiliki situs web , blog, atau hanya membutuhkan visual yang menarik, Visme adalah solusinya. Visme memberikan paket all-in-one aplikasi dan alat pada model SaaS. Anda dapat membuat hampir semua jenis konten menggunakan langganan Visme. Konten untuk media sosial, posting blog hingga presentasi. Mudah digunakan dan dalam keadaan darurat, grafik dapat dilakukan oleh siapa saja. Konten lengkap membantu Anda memulai dengan cepat dan setiap langganan dilengkapi dengan akses ke sejumlah besar templat, widget, media, ikon, foto, dan bahkan diagram alur.
10. Canva
Canva mirip dengan Visme dan meskipun tidak semahal paket berbayar, ada beberapa kekurangan. Aplikasi SaaS ini adalah salah satu yang dapat membantu pemilik usaha kecil atau pengelola media sosial. Mulai dari membuat kartu nama hingga membuat postingan sosial, Canva memiliki template untuk hampir semua hal. Ada biaya untuk grafik dan gambar yang lebih bagus di perpustakaannya – terlepas dari apakah Anda pengguna gratis atau Pro. Sama seperti pembuat situs Weebly dan Wix, memulainya mudah, cukup pilih template, sesuaikan sedikit, lalu Anda dapat memutuskan apa yang akan dilakukan dengannya.
Leave a Reply