Rangkuman Buku – EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Rangkuman Buku EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Sebuah Evolusi Dari Pendekatan Konvensional Menuju High Earnings Quality, yang ditulis oleh Bapak Muljanto Siladjaja. Seorang dosen bersertifikat nasional yang berkarya pada IKPIA Perbanas Institut.

Bab 1: Menilik Balik Pendekatan Tradisional dan Konservatif

EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Laporan keuangan memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan investasi.

Ada beberapa hambatan dalam membaca kinerja perusahaan yang nyata, yaitu penilaian kinerja perusahaan yang kurang pasti, perbandingan sepadan yang sulit dilakukan, prospek perusahaan yang tidak terjamin, dan tata kelola perusahaan yang belum tentu akurat.

Perkembangan dalam keuangan dan ekonomi:
  • Konsep IFRS (International Financial Reporting Statement) telah diperkenalkan dan diadopsi di Indonesia sejak 2012, tetapi pada praktiknya IFRS berbenturan dengan peraturan perpajakan.
  • Berdasarkan Hipotesis Pasar Efisien, laporan keuangan yang sistematis dan terstruktur akan memperlihatkan prospek perusahaan yang lebih baik, meningkatkan kinerja perusahaan. dan menguatkan investasi pada pasar modal sehingga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
  • Laporan keuangan menjadi pertimbangan dalam pembuatan kebijakan umum, misalnya permintaan bantuan kepada pemerintah, yang dapat menyebabkan skandal pelaporan keuangan dan krisis ekonomi.
  • Pada era terkini, tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap accounting standards dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, rasa aman investor, dan prospek perusahaan. Hal ini dapat diamati dari nilai discretionary accruals yang rendah dan nilai innate accruals yang tinggi.
  • Fenomena perilaku investor yang tidak rasional dapat menyebabkan gejolak harga saham pada pasar modal. Maka, perbedaan antara investor institusional dan investor retail perlu diperhatikan untuk mendapatkan informasi yang valid, penjelasan yang empiris, manajemen laba yang lebih baik, dan gambaran kinerja perusahaan yang aktual.

Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang valid dan indikator untuk prospek masa depan perusahaan.

Perkembangan dalam analisis keuangan:
  • Pada pendekatan konvensional, analisis dilakukan dalam sektor keuangan untuk mendapatkan nilai beta yang menandakan tingkat risiko perusahaan .serta dalam sektor akuntansi untuk mendapatkan beberapa rasio (likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas) yang menandakan kemampuan tata kelola perusahaan.
  • Dalam menentukan titik keseimbangan harga pasar saham dan memprediksi kinerja masa depan perusahaan, perhitungan rasio keuangan dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan laba. tingkat efisiensi operasional, dan tingkat risiko perusahaan.
  • Dalam menghasilkan analisis fundamental yang akurat, perbandingan rasio harus dilakukan dengan objek pembanding yang sepadan, metode analisis yang objektif, dan akses informasi yang sama.
  • Hasil analisis fundamental dapat menyebabkan perbedaan persepsi antara manajemen dan investor karena ada beberapa keterbatasan. Yaitu struktur pasar oligopoli yang menyulitkan perbandingan sepadan, pembuatan kebijakan yang membuat perbandingan lintas waktu menjadi kurang objektif. dan signaling effect yang berdampak negatif terhadap perkembangan perusahaan.

Analisis fundamental akan memberikan gambaran kinerja yang nyata ketika tingkat kualitas laba tinggi, tingkat kepatuhan pada standar akuntansi tinggi, serta informasi bebas dari unsur penyesatan dan subjektivitas.

Bab 2: Tinjauan Empiris pada Kebijakan Dividen: Debat Tak Terselesaikan

EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Kebijakan dividen merupakan isu perdebatan yang memengaruhi persepsi manajer dan pemegang saham terhadap pasar dan prospek perusahaan.

Berdasarkan Teori Pertanda, asimetri informasi (situasi di mana manajer memiliki akses informasi yang lebih besar daripada pemegang saham). dapat membuat manajer menyampaikan informasi tentang laba, arus kas, kinerja, dan prospek perusahaan kepada pemegang saham. Informasi inilah yang menjadi pertanda untuk keberhasilan dan kegagalan perusahaan.

Kebijakan dividen sangat penting bagi perusahaan karena:
  • Memengaruhi perilaku investor, pendanaan perusahaan, dan perkembangan pasar modal. Pembayaran dividen akan memengaruhi nilai perusahaan dan sumber dana internal, yang sebagai dampaknya menyebabkan pergerakan harga saham dan revisi terhadap prediksi pertumbuhan perusahaan.
  • Bermanfaat sebagai strategi keuangan, di mana manajer dapat memberikan informasi dan pertanda kepada investor untuk memicu terjadinya kenaikan atau penurunan harga saham.
  • Menjadi sarana komunikasi untuk mempertahankan nilai perusahaan, tingkat kepercayaan investor, dan harga saham. Dengan dividen berimbal hasil tinggi, kebijakan dividen dapat digunakan untuk menurunkan tingkat konflik internal, mengatasi konflik agensi. memperlihatkan peningkatan kinerja perusahaan, memperlihatkan kualitas laba yang lebih tinggi, dan meningkatkan manajemen pajak.

Kebijakan dividen dapat dilakukan dengan dua motif yang menandakan dua hal, yaitu:

  1. tingkat risiko yang rendah, untuk memperoleh biaya modal yang rendah dan menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi
  2. kualitas laba yang tinggi, untuk meningkatkan tingkat kepatuhan terhadap standar akuntansi, manajemen pajak, dan pergerakan harga pasar yang positif

Dalam kebijakan dividen berimbal hasil tinggi, untuk mengatasi tingkat likuiditas arus kas, perubahan yang perlu dilakukan meliputi arus siklus kas, pola operasional, dan paradigma bisnis perusahaan.

Kebijakan dividen dengan pertumbuhan tinggi dapat diterapkan ketika ada arus kas bebas yang memperlihatkan kemampuan pengelolaan arus kas dan prospek perusahaan yang lebih baik.

Berkaitan dengan prediksi masa depan, kebijakan dividen perlu digunakan untuk menjaga nilai pasar perusahaan, menarik investor baru, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Bagi industri downside, apa yang perlu dilakukan adalah inovasi dan terobosan baru serta pendekatan pertumbuhan stabil dan tidak ada pertumbuhan.

Dalam menentukan nilai perusahaan, apa yang diamati adalah harga pasar saham perusahaan dengan cara sebagai berikut:
  • Perhitungan yang perlu dilakukan adalah pola pertumbuhan, tingkat pengembalian investasi (nilai k), unsur pertumbuhan, harga sebelum dan sesudah dividen, serta tingkat pertumbuhan geometri (nilai g) yang hasil akhirnya adalah prediksi harga pasar mendatang.
  • Dengan pendekatan two stage model, perhitungan nilai g dan harga pasar mendatang perlu dilakukan untuk dua tahap pertumbuhan. Yaitu (1) tahap pertumbuhan stabil (constant growth) dan (2) tahap tidak ada pertumbuhan (no growth).
  • Agar perhitungan ini memberikan hasil yang akurat, apa yang perlu dilakukan adalah menghitung nilai tracking signal, di mana rentang antara -2,0 sampai 2,5 menandakan model prediksi yang valid.
Rekomendasi:
  1. Kebijakan dividen ditetapkan sebagai keharusan yang dilakukan secara berkala.
  2. Kebijakan dividen dapat menjadi syarat bagi perbankan untuk memberi suku bunga yang lebih menarik.
  3. Kebijakan dividen dapat menjadi syarat bagi perusahaan untuk mengikuti tender pemerintah atau menjadi partner BUMN.

Jadi, kebijakan dividen bertujuan akhir untuk memperlihatkan keberhasilan perusahaan, menjaga tingkat kepercayaan investor, menjaga tingkat loyalitas konsumen, dan menjaga tingkat keberlangsungan bisnis.

Bab 3: Distorsi Informasi Akuntansi: Pandangan Subjektif atau Pertanda?

EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Informasi akuntansi berkualitas tinggi ketika informasi itu memengaruhi keyakinan investor tentang tingkat pengembalian masa depan. di mana kualitas laba yang tinggi dan penggunaan accruals yang rendah akan memengaruhi persepsi investor secara positif.

Manajemen laba melalui penggunaan accruals dapat dilakukan dengan:
  • motivasi oportunistis, dengan window dressing untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih menarik
  • motivasi efisiensi, dengan signaling effect untuk menyajikan laporan keuangan yang menunjukkan kinerja sesungguhnya

Manajemen laba pada intinya merupakan kebijakan akuntansi dan financial numbers game yang dilakukan untuk menyampaikan informasi yang favourable bagi prospek masa depan perusahaan kepada pemegang saham. Lalu Manajemen laba dapat terjadi ketika ada asimetri informasi antara manajer dan pemegang saham, juga ketika manajemen memiliki fleksibilitas dalam kebijakan akuntansi.

Sebagai konsekuensi ekonomi, manajemen laba dapat membuat manajer memberikan laporan keuangan dengan gambaran ekonomi yang tidak akurat dan pemegang saham mengambil keputusan investasi yang tidak optimal. Manipulasi akuntansi dapat dilakukan ketika terjadi penggunaan accruals yang agresif pada penawaran saham dan penggunaan judgement subjektif.

Dalam prediksi prospek masa depan perusahaan, apa yang diamati adalah kualitas accruals. Pada kualitas accruals yang rendah, terjadi penggunaan accruals yang tinggi, yang dapat membuat manajer memberikan informasi yang inferior dan bias kepada investor. dengan adanya penggunaan abnormal accruals yang tinggi dan perilaku oportunistis.

Manajemen laba dapat dideteksi melalui perhitungan dua variabel utama, yaitu laba bersih dan arus kas operasional (CFO), serta perbandingan dengan beberapa variabel yang lainnya untuk mendapatkan total accruals (TA) pada periode berbeda.

Pengukuran kualitas accruals dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu:
  • pengukuran kualitas laba model innate accruals dari faktor fundamental perusahaan yang menunjukkan penggunaan accruals yang sesuai standar akuntansi
  • pengukuran kualitas laba model discretionary accruals dengan unsur utang dagang dan nilai error yang menunjukkan penggunaan accruals yang tidak sesuai standar akuntansi
  • pengukuran real earnings manipulation activity dengan ketidaknormalan pada arus kas, biaya diskresioner, dan biaya produksi. serta ketidaknormalan komponen yang menunjukkan perilaku oportunistis dan tingkat penggunaan accruals yang tinggi
Berkaitan dengan kewajiban perusahaan kepada pemerintah, manajer dapat menggunakan manajemen pajak dengan cara sebagai berikut:
  • Berdasarkan teori regulasi, perusahaan yang memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap peraturan perpajakan dapat meningkatkan kualitas laba dan kualitas laporan keuangan.
  • Berdasarkan pola pandang tradisional, perusahaan yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah terhadap pembayaran pajak dapat menimbulkan pengaruh negatif pada nilai investasi dan harga saham perusahaan.
  • Untuk penyesuaian kinerja perusahaan yang terkait dengan peraturan standar akuntansi dan peraturan perpajakan, manajer dapat menggunakan book accruals dan tax accruals.

Dengan manajemen pajak yang melakukan penghematan pajak dan discreationary tax accruals yang rendah, manajer dapat memperlihatkan tingkat kepatuhan terhadap pembayaran pajak yang lebih tinggi. Sehingga memberikan pertanda positif kepada investor dan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi.

Bab 4: Kualitas Laba Tinggi: Tertanda Sebuah Kepatuhan

EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Kualitas laba merupakan tingkat kepatuhan terhadap standar akuntansi dan peraturan perpajakan, tanpa adanya pelanggaran peraturan ataupun penghematan pajak.

  • Laporan keuangan berkualitas tinggi berarti adanya informasi yang valid di mana penggunaan abnormal accruals rendah, perilaku oportunistis rendah, dan real earnings manipulation activity tidak terjadi.
  • Kualitas laba yang tinggi berarti tingginya discretionary accruals quality, innate accruals quality, discretionary tax accruals quality, dan real earnings quality sehingga persepsi investor menjadi positif. Demikian juga sebaliknya.
  • Kualitas laba dapat diperhitungkan melalui model innate accruals quality, model discretionary accruals quality, model real manipulation activity quality. (dengan ketidaknormalan pada CFO, biaya diskresioner, dan biaya produksi), model discretionary tax accruals quality (dengan tax accruals dan total tax accruals). Makin rendah kualitas accruals, makin tinggi kualitas laba. Inilah yang menghasilkan persepsi investor yang positif.
  • Laporan keuangan memuat informasi akuntansi yang penting untuk membuktikan efisiensi pasar, memperlihatkan kinerja perusahaan yang baik, dan memengaruhi keputusan investor.

Sebagai dampaknya, publikasi laporan keuangan sebagai sumber informasi yang valid akan memperlihatkan tingkat risiko investasi saham yang lebih rendah, tingkat pengembalian yang lebih tinggi, dan kualitas laba yang lebih tinggi. sehingga menjadi signal yang positif bagi investor. Inilah yang dapat meningkatkan harga pasar saham dalam periode publikasi (±180 hari) dan kepercayaan investor.

Hasil pengukuran kualitas laba menjadi tidak normal ketika data memiliki tingkat variabel yang beragam. Untuk mengatasinya, pengujian yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

  • Teorema Nilai Pusat untuk mendapatkan tingkat distribusi
  • Data Panel (dengan Uji Chow, Uji Hausman, Uji Lagrange Multiplier) untuk mendapatkan bentuk data (common effect model, random effect model, fixed effect model)
Rekomendasi:
  1. Pihak regulator memberi insentif kepada pihak manajemen untuk menghasilkan laporan keuangan berkualitas tinggi.
  2. Pihak regulator melakukan penyamaan persepsi agar publikasi laporan keuangan dilakukan pada platform yang sama.
  3. Melalui kualitas laba, manajemen dapat membuktikan integritasnya dan investor dapat membedakan perusahaan yang prospektif.
  4. Melalui kualitas laba, pihak regulator dapat mengetahui tingkat risiko perusahaan.

Bab 5: Pengujian Empiris antara Dividen, Kualitas Laba, dan Harga Pasar Saham Mendatang

EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Kebijakan dividen dan tingkat kepatuhan dapat diukur dengan kualitas laba, yang menandakan kinerja perusahaan. Inilah yang memengaruhi prediksi pergerakan harga pasar saham.

Berkaitan dengan fenomena pergerakan harga saham, ada dua pendekatan, yaitu:
  • hipotesis pasar efisien, di mana perusahaan harus memberikan laporan per tiga bulan dan laporan tahunan dengan tingkat konsistensi yang tinggi. Agar dapat menyampaikan kualitas laba yang tinggi dan persepsi yang baik bagi investor
  • hipotesis pasar tidak efisien, di mana investor membutuhkan penyediaan informasi yang berkualitas. Agar dapat mengetahui adanya manipulasi informasi, manajemen laba, dan manajemen pajak

Untuk pembuktian, decision usefulness information dapat digunakan agar prediksi harga pasar memenuhi kriteria hasil yang valid dan bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.

Makin tinggi kinerja perusahaan, makin rendah tingkat risiko dan biaya agensi, serta makin tinggi kualitas accruals dan kualitas laba. Hal ini mendukung kebijakan dividen dengan pertumbuhan tinggi dan meningkatkan prediksi prospek masa depan perusahaan.

Untuk mendapatkan kualitas informasi akuntansi yang baik, apa yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
  • kualitas laba dengan innate accruals quality dan discretionary accruals quality yang tinggi
  • manajemen pajak dengan discretionary tax accruals quality yang tinggi
  • kebijakan dividen dengan tingkat kepatuhan terhadap standar akuntansi yang tinggi

Ini semua berpengaruh positif terhadap pergerakan pasar saham, juga terhadap kinerja perusahaan pada periode mendatang.

Dalam penggunaan decision usefulness information, laporan keuangan yang diberikan kepada investor perlu memiliki:
  • penilaian akuntansi dengan tingkat keandalan dan objektivitas yang tinggi untuk mendorong keputusan investasi yang lebih baik
  • informasi akuntansi yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan prediksi prospek perusahaan yang lebih baik
  • sistem informasi akuntansi yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan prediksi tingkat pengembalian investasi yang lebih baik
  • informasi akuntansi melalui beberapa rasio keuangan untuk memperlihatkan kinerja perusahaan yang lebih baik
  • informasi akuntansi sebagai pertimbangan perencanaan kegiatan perusahaan untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang transparan dan objektif. Sehingga dapat memperlihatkan tingkat keberhasilan perusahaan yang lebih baik
  • informasi akuntansi dengan biaya modal dan tingkat risiko yang rendah untuk memperlihatkan perilaku pengambilan keputusan manajemen yang bertanggung jawab
  • informasi akuntansi dengan kualitas laba yang tinggi memperlihatkan kemampuan ekspansi perusahaan dan integritas manajemen yang baik, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan citra perusahaan
Pada publikasi laporan keuangan, asimetri informasi dapat terjadi dalam tiga tahap, yaitu:
  • gap 1 ketika perusahaan melakukan publikasi laporan keuangan kepada investor
  • gap 2 ketika investor membentuk persepsi dalam menentukan target pencapaian kinerja perusahaan
  • gap 3 ketika perusahaan memiliki fleksibilitas dalam pemilihan kebijakan metode akuntansi

Untuk mengatasinya, diperlukan level playing field, monitoring yang melibatkan pemegang saham, kebijakan dividen, pengembangan usaha, dan kualitas laba. Agar perusahaan meningkatkan kualitas laporan keuangan dan investor dapat memperoleh laporan keuangan sebagai sumber informasi yang valid.

Bab 6: Pola Komunikasi Pemegang Saham dan Manajemen: Simulasi Hubungan yang Dinamis

EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Reaksi investor dan pergerakan harga saham yang positif akan membuat pihak regulator untuk mendorong pihak perusahaan. agar mereka memberikan laporan keuangan yang berkualitas tinggi dan melakukan kebijakan dividen dengan transparansi yang tinggi.

Reaksi investor terhadap kualitas laba dengan kebijakan dividen:
  • Innate accruals quality, discretionary accruals quality, dan real earnings quality berbanding lurus dengan harga saham.
  • Ketika kebijakan dividen yang tinggi mendorong aksi beli, laporan keuangan memperlihatkan good news dan investor memberi respon positif yang dapat meningkatkan harga saham. Sedangkan, ketika kebijakan dividen yang rendah mendorong aksi jual, laporan keuangan memperlihatkan bad news dan investor memberi respon negatif yang dapat menurunkan harga saham.
  • Ketika perusahaan menurunkan laba dari tingkat sesungguhnya, ada kecenderungan untuk aksi beli. Sedangkan, ketika perusahaan menaikkan laba dari tingkat sesungguhnya, ada kecenderungan untuk aksi jual.
  • Ketika penggunaan accruals rendah, ada kemungkinan besar untuk melakukan kebijakan dividen berimbal hasil tinggi sehingga memberikan good news. Sedangkan, ketika penggunaan accruals tinggi, ada kemungkinan kecil untuk melakukan kebijakan dividen berimbal hasil tinggi sehingga memberikan bad news.
  • Ketika tekanan ”jual” lebih besar daripada tekanan ”beli”, manajemen cenderung menggunakan kebijakan dividen berimbal hasil tinggi. Dan meningkatkan kualitas laba untuk menurunkan tekanan ”jual”, serta melakukan komunikasi untuk mengubah bad news menjadi good news.
Lalu Reaksi investor terhadap manajemen pajak:
  • Discretionary tax accruals quality berbanding lurus dengan harga saham. Namun, kebijakan dividen tidak memengaruhi hubungan antara kedua faktor ini.
  • Discretionary tax accruals quality yang tinggi memperlihatkan tingkat kepatuhan yang tinggi sehingga memicu aksi beli dan meningkatkan harga saham. Sedangkan, discretionary tax accruals quality yang rendah memperlihatkan tingkat kepatuhan yang rendah sehingga memicu aksi jual dan menurunkan harga saham.
  • Penggunaan tax accruals rendah akan memperlihatkan good news dan membuat investor memberi respons positif sehingga mendorong aksi beli dan meningkatkan harga saham. Sedangkan, penggunaan tax accruals tinggi akan memperlihatkan bad news dan membuat investor memberi respons negatif sehingga mendorong aksi jual dan menurunkan harga saham.
Reaksi investor terhadap kualitas laba dengan manajemen pajak:
  • Kualitas laba, kualitas manajemen pajak, dan discretionary tax accruals quality berbanding lurus dengan harga saham.
  • Ketika innate accruals quality, discretionary accruals quality, maupun real earnings quality tinggi, hal ini memperlihatkan discretionary tax accruals quality yang tinggi sehingga memicu aksi beli. Sedangkan, ketika ketiga faktor tersebut rendah, hal ini memperlihatkan discretionary tax accruals quality yang rendah sehingga memicu aksi jual.
  • Ketika manajemen meningkatkan kualitas manajemen pajak, diperkirakan harga saham akan meningkat. Sedangkan, ketika manajemen menurunkan kualitas manajemen pajak, diperkirakan harga saham akan menurun.
  • Penggunaan discretionary tax accruals yang tinggi menandakan kualitas laba dan kualitas manajemen pajak yang rendah sehingga memperlihatkan bad news. membuat investor memberi respons negatif, dan mendorong aksi jual. Sedangkan, penggunaan discretionary tax accruals yang rendah menandakan kualitas laba dan kualitas manajemen pajak yang tinggi. Sehingga memperlihatkan good news, membuat investor memberi respons positif, dan mendorong aksi beli.

Bab 7: Perubahan Paradigma: Sebuah Proses yang Tak Terhindarkan

EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Ketika manajemen memberikan laporan keuangan dengan informasi yang valid dan nyata kepada investor, hal ini dapat membuat pergerakan harga saham menjadi relatif stabil.

Sebagai pengembangan laporan keuangan yang berkualitas tinggi, manajemen dituntut untuk menggunakan pelaporan keuangan yang sustainable. Yaitu melakukan perbandingan antara indikator laporan keuangan dan indikator non laporan keuangan. Inilah yang dibutuhkan investor untuk memperoleh informasi yang valid tanpa adanya unsur penyesatan, mengetahui tingkat kinerja perusahaan yang nyata, dan melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Cara pandang terhadap kebijakan dividen, perkembangan pasar modal, dan revolusi informasi membuat setiap pihak dengan motivasi masing-masing memiliki persepsi yang berbeda mengenai kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan.

Hubungan feedback antara pemegang saham dan manajemen dapat digambarkan sebagai berikut:
  • Investor memberi respons terhadap laporan keuangan melalui aksi beli atau jual yang dapat memicu pergerakan harga saham yang positif atau negatif.
  • Manajemen memberi respons terhadap keputusan investor melalui kebijakan dividen untuk mengubah persepsi negatif menjadi positif.

Dinamika perubahan paradigma dalam pelaporan keuangan bertujuan untuk mempertahankan posisi pasar modal sebagai investasi yang menguntungkan. Meningkatkan kontribusi pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi, menjaga titik keseimbangan pasar modal dan utang. serta mempertahankan peran pemerintah melalui pihak regulator.

Pengembangan teknologi informasi (terutama pembuatan software ERP) berkontribusi positif terhadap perkembangan akuntansi dalam beberapa aspek, yaitu ketelitian, kecepatan, objektivitas, dan konektivitas.

Bagi manajemen dan pemegang saham, software dapat digunakan untuk memberikan informasi yang akurat tentang kondisi perusahaan. Mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan prospek yang baik, dan mengatasi masalah perpajakan.

Ketika proses pencatatan transaksi dalam siklus akuntansi dilakukan dengan software spreadsheet, manipulasi data dapat dilakukan dengan mudah sehingga tingkat keandalan dianggap rendah. Namun, ketika pencatatan itu dilakukan dengan software akuntansi, unsur manipulasi data tidak terjadi sehingga tingkat keandalan dianggap tinggi.

Kesimpulan EVOLUSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN:
  1. Publikasi laporan keuangan tetap ada sebagai sumber informasi yang valid dalam penilaian kinerja perusahaan.
  2. Dalam proses pencatatan akuntansi sekarang, penggunaan software berbasis kecerdasan buatan telah berkembang dan staff hanya berperan dalam pemasukkan data (input).
  3. Profesi akuntan sebagai penjamin kualitas laporan keuangan dapat dijalani oleh seorang berlatar belakang ekonomi dan bidang ilmu lainnya.

Pengujian kinerja perusahaan dapat dikembangkan dengan model regresi non linear dan model Arbitrage Pricing Theory (APT). Untuk menghasilkan pembaruan dan inovasi dalam menghadapi fenomena pergerakan harga saham.

Penulis: P. F. Wiriadi

DAFTAR PUSTAKA

M. Siladjaja. Evolusi Analisis Laporan Keuangan: Sebuah Pendekatan Menuju High Quality Financial Reporting. Jakarta: CV. Mega Press Nusantara, 2022.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *